Selasa, 01 September 2020

Camping Ceria di Pemancingan Poyotomo – Bintan

    Pemancingan Poyotomo terletak tepat dibawah kaki gunung bintan, ditempat ini terdapat fasilitas untuk memancing dan menyewa tenda. Karena kami berencana akan trekking ke gunung bintan akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di area pemancingan poyotomo, karena lokasi gunung bintan tidak terlalu jauh dari area ini.  Waktu itu saya menyewa tenda ukuran kecil bisa untuk 2-3 orang dan hanya dikenakan biaya Rp.80.000 dapat tikar dan slepping bag. Oh iya masuk ke area pemancingan ini dikenakan biaya Rp. 10.000/orang dan kalian juga bisa membawa makanan/minuman dari luar karna kantin di area ini tutup sampai jam 18:00 wib.


   

    Kami memulai perjalanan dari pelabuhan Roro Tanjung uban menuju pemancingan poyotomo ini kami tempuh kurang lebih 1 jam perjalanan menggunakan sepeda motor. Membawa sepeda motor dari Batam mengunakan Kapal roro memakan waktu 1 jam perjalanan dan untuk biaya dikenakan sekitar Rp. 40.000 sudah termasuk motor & 1 orang, dan untuk 1 orangnya hanya Rp. 20.000/orang. 


    Camping Ceria di pemancingan poyotomo adalah pilihan yang tepat buat kalian yang rindu akan alam karena ditempat ini selain asri banget kemudian menyediakan pemandangan yang memanjakan mata yaitu berhadapan langsung pemandangan gunung bintan. Nah buat kalian yang mau datang ke pemancingan poyotomo ini bisa langsung booking di contact person nya No : 0811-7002-229 dan kalian bisa juga cek di Instagram nya langsung @pemancinganpoyotomo.


Dan Keesokan paginya traalalallallaaaa …………….

Zoooooonkkkkkk ~

 


 

Senin, 13 April 2020

Pendakian Ke Gunung Talamau, Atap Sumatera Barat 2.982 Mdpl




Haloha, ya ampuuuun udah lama sekali tidak menulis guys ,kangeeen deh selagi banyak waktu senggang karena efek dari virus corona ini jadi lebih banyak #dirumahaja. 

Ok disini aku mau share pengalaman aku mendaki ke Gunung Talamau, Gunung tertinggi di Sumatera Barat yang terletak di Kabupaten Pasaman Barat dan termasuk dalam tipe gunung api tidak aktif. Ah sudah hampir setahun gak menginjakkan kaki ke gunung membuat nyali ku sedikit ciut apa mungkin kaki ini masih bisa melangkah di ketinggian, apalagi udah jarang sekali olahraga, karena masih ada waktu beberapa minggu lagi aku pun pergunakan untuk latihan fisik dengan jogging dikala senggang. Ok singkat cerita seperti nya Semesta pun mendukung perjalananku, aku mendapatkan harga tiket pesawat dengan harga promo uwuwuuwuwu rejeki anak soleh ni hahhaha, tepat tanggal 28 Feb 2020 di jam 17.30 aku pun sampai di Bandara Internasional Minangkabau dan dijemput dengan seorang sobat ambyar maaacih Angga .

Setelah selesai packing dan mengisi perut yang kosong ini tepat pukul 22.30 wib kami pun memulai perjalanan menuju Pasaman Barat dengan estimasi waktu 4 jam perjalanan menggunakan sepeda motor, kami beranggotakan 3 laki-laki & 3 Wanita mereka berasal dari kota padang hanya aku sendiri yang berasal dari luar padang. Kami pun menerobos dinginnya malam itu dan dipertengahan perjalanan ban motor pulun & fadlan bocor karena pada waktu itu sudah larut malam dan sudah tidak ada lagi bengkel yang buka kami pun memutuskan untuk bermalam didepan salah satu ruko warga, gak syah yaaa kalo diperjalanan gak ada dramanya hahahha.



Singkat Cerita Tepat Pukul 11.00 Wib Hari Sabtu 29 Mar 2020 kami berenam pun sampai di Pos Gunung Talamau Via Desa Pinaga dirumah Bang Andri, Desa Pinaga adalah Desa terakhir sebelum melakukan pendakian, Oh iya rumah Bang Andri ini sekaligus Basecamp pendaftaran & informasi ya guys, nih buat kalian yang ada rencana ke Gunung Talamau untuk mendapatkan informasi lebih jelas bisa hubungi Bang Andri di no ini : 0823-8461-1115 dia adalah penanggung Jawab Gunung Talamau saat ini. Oh iya di Gunung Talamau ini semua barang bawaan termasuk logistik dihitung secara detail ya guys jadi seberapa banyak makanan yang kalian bawa dan sebanyak itu pula sampah yang harus kalian bawa turun, kalo tidak kalian akan disuruh mengambil sampah tersebut ke atas kembali, dan biaya pendaftaran kami keluarkan saat itu sekitar Rp.15.000/orang. 

Gunung Talamau adalah Gunung terbersih yang pernah aku daki, kenapa aku bilang bersih karena hampir di jalur tidak pernah melihat sampah sedikit pun wow apalagi aliran sungainya yang begitu bersih dan jernih dan hutan-hutannya yang rapat dan masih alami membuat ku takjub atas kebersihannya dan Gunung Talamau ini adalah pendakian terpanjang ku, awalnya kami mengira pendakian ini akan selesai dalam waktu 4 Hari itu sudah santai ternyata kami salah kami pun menghabiskan waktu 5 Hari, Talamau memang tidak terlalu tinggi dibandingkan Semeru & Kerinci tapi treknya ulalalallala, karena setiap gunung memiliki jalur dan tingkat kesulitan yang berbeda so jangan menganggap remeh ya guys. 


1.  Basecamp – Pos 1 “ Harimau Campo ” ( 710 MDPL ) 



Perjalanan kami mulai selepas Bada Dzuhur setelah mendengar arahan dari Bang Andri pertualangan sesungguhnya dimulai kami melakukan beberapa gerakan pemanasan sebelum melakukan pendakian dan tidak luput kami pun berdoa untuk memulai perjalanan ini semoga perjalanan kami pergi dan pulang dengan selamat, baru berjalan sekitar 20 menit kami pun mendapat tumpangan mobil sampai di pintu masuk pendakian lumayan menghemat waktu hehhehe kemudian  kami pun melanjutkan perjalanan lagi dengan bermodalkan peta yang diberi oleh Bang Andri di basecamp tadi, kami menemukan spot ditepi sungai awalnya mau istirahat untuk makan siang saja tapi karena terlalu santuy selepas makan siang kami pun tertidur ditepi sungai suasana mendukung sih hehehhe alhasil jam 16:00 wib kami baru melanjutkan perjalanan kembali, padahal target kami akan bermalam di pos 2 karena waktu sudah menunjukan pukul 18:00 dan tidak boleh berjalan saat malam hari kami pun memutuskan untuk bermalam di pos 1 “ Harimau Campo ”.  






2.  Pos 1 “ Harimau Campo ” ( 710 MDPL ) – Pos 2 “ Rindu Alam ” ( 1.100 MDPL )



Keesokan paginya setelah sarapan, packing- packing kembali, joget-joget tiktok hhahaha kami pun melanjutkan kembali perjalanan ini di sini kami masih melewati perkebunan warga sampai lah kita memasuki hutan yang lebat dan banyak jalur yang membuat kami bingung dan kami pun meraba-raba sambil melihat peta karena minim sekali panah arah yang menunjukan jalan, target kami akan bermalam di pos 3   “ Bumi Sarasah ”, lagi dan lagi karena terlalu santuy tepat pukul 16:00 kami memutuskan untuk bermalam di pos 2 “ Rindu Alam ” karena treknya sangat panjang dan melelahkan karena apabila  kami melanjutkan perjalanan akan kemalaman sampai di Pos 3 jadi kami memutuskan untuk bermalam di Pos 2 saja dan ternyata benar saja selepas magrib hujan pun turun apabila kami tetap ngotot melanjutkan perjalanan alhasil kami semua kehujanan. Di Pos Rindu Alam ini kalian akan mendengarkan suara alam yang begitu mempesona berbagai kicauan burung ada disini pantas saja disebut Pos Rindu Alam yaaa, oh iya di Gunung Talamau ini jangan takut kehabisan air guys karena di setiap pos di gunung ini selalu ada aliran air sungai yang jernih dan kalian bisa langsung meminumnya, tidak banyak yang bisa kami lakukan di pos 2 ini kami saling bertukar cerita lebih tepatnya sesi curhat hahhahha sambil ditemanin secangkir kopi dan hujan pada malam itu. 
 



3.  Pos 2 “ Rindu Alam ” ( 1.100 MDPL )   Pos 4 “ Paninjauan ” ( 2.500 MDPL )


Keesokan paginya di tenda para lelaki heboh mereka tidak bisa tidur karena di serang para tikus yang mau mencuri makanan alhasil tenda mereka pun ada sedikit bolong karena digigit tikus hahahahha, setelah packing dan sarapan kami pun melanjutkan perjalanan kembali kali ini target kami akan bermalam di pos 5 “ Rajawali Putih ”. setengah perjalanan sambil menunggu Bada Dzuhur dan untuk makan siang kami pun memutuskan beristirahat di Pos 3 “ Bumi Sarasah ” estimasi yang sangat tepat sekali setiba nya kami di pos 3 hujan pun turun kami pun berteduh sambil menunggu hujan reda sambil di temani sepasang burung gagak chacha & chocho kami yang memberi nama mereka hahahaa.


Tepat pukul 15:00 kami kembali melanjutkan perjalanan dan jalur pun semakin menanjak seperti memulai pendakian nanjak terusssssss, sungguh sangat melelahkan guys kami gak yakin bisa sampai dipos 5 di perjalanan hujan pun turun lagi kami pun bergegas mengeluarkan jas hujan masing-masing dan kembali berjalan lagi, karena di perjalanan sangat dingin kami pun memutuskan untuk memasak air panas dan mengisi perut agar kuat menjali hidup eh salah menjalani jalur yang panjang ini hahahha. Sore itu cuaca sangat dingin dengan memakai jaket dan mantel kami berlahan melanjutkan perjalanan kembali, kami pun memutuskan bermalam di pos 4 karena dengan kondisi sedingin ini untuk melanjutkan ke pos 5 itu hal yang terlalu memaksa bisa jadi diantara kami bisa terkena Hyportermia. Tepat selepas magrib kami sampai di Pos 4 dan para lelaki pun bergegas mendirikan tenda dengan gesit. Malam itu di Pos 4 sepanjang malam di temani dengan hujan tiada henti dan tidak banyak hal yang bisa dilakukan karena seharian berjalan dan kehujanan membuat kami tertidur cepat pada malam itu.

4.  Pos 4 “ Paninjauan ” ( 2.500 mdpl ) – Puncak Tri Martha ( 2.982 MDPL )

Harapan mau summit subuh gugur guys tenda lelaki di ganggu tikus lagi dan membuat mereka sulit tidur dengan nyenyak hahhaha. kami pun mulai melanjutkan perjalanan menuju puncak sekitar pukul 07.00 wib dan cuaca masih sangat dingin kami pun menuju puncak dengan bekal 2 indomie mentah dan sebotol teh panas, udah gak sempat mau masak-masak lagi. Genk Pacet  sudah siap menuju puncak walaupun kesiangan hahaha tidak lupa kami pun berdoa sebelum melanjutkan perjalanan menuju puncak. Tanjakan demi tanjakan kami lalui hingga sampai lah kami di pos 5 “ Rajawali Putih ” disini kalian bisa jumpai telaga yang sangat besar dengan pemandangan yang cantik oh iya ada peraturan umum disini, jangan lupa ucapkan salam ketika kita sampai disini, bukan masalah mistis atau apapun itu sebagai tamu sudah sewajarnya kita mengucap salam yaa guys. 



Di jalur menuju puncak ini semakin menanjak dan banyak sekali batu-batu besar di sepanjang jalan jadi kalian harus berhati – hati memanjatnya, dibalik batu ada batu lagi haft sungguh melelahkan PHP deh, tidak lama kemudian setelah pelan-pelan berjalan puncak mulai terlihat jelas kami pun semakin semangat untuk terus melangkah, ketika melihat kubah masjid yang menjadi tanda puncak Gunung Talamau dan angga pun sudah sampai terlebih dahulu diatas aku pun semakin bersemangat. Akhirnya setelah perjalanan panjang atas izin yang Maha Kuasa kami berenam pun sampai di puncak jam 10:00 wib. Sesampainya di puncak tak lupa aku pun bersujud Syukur Ya Allah terima kasih atas segalanya, aku pun berhasil menginjakan kaki di Gunung Talamau bersama teman-teman seperjuangan.




Setibanya di puncak kabut pun menyambut kami dan Angga pun bergegas mengumandangkan Azan dan tidak lama setelah itu cuaca pun cerah dan kami pun berfoto ria, puncak Tri Martha punya kami berenam kala itu tidak ada orang lain selain kami berenam. Diatas puncak konon katanya ada 13 telaga yang bisa kita lihat tapi hanya beberapa saja yang bisa kami lihat saat itu, tak terasa sudah hampir 1 jam kami berada di puncak kami pun melanjutkan perjalanan turun ke pos 4 untuk packing dan segera melanjutkan perjalanan turun. Di perjalanan turun di pos 3 kami memutuskan bermalam lagi apabila kami tetap melanjutkan perjalanan sampai turun ke Basecamp kami akan kemalaman sampai dibawah, akhirnya kami memutuskan mendirikan tenda di pos Bumi Sarasah akhirnya setelah 4 hari perjalanan kami pun berjumpa denga pendaki lainnya yang juga akan bermalam di pos ini mereka rombongan yang akan naik ke puncak.


5.  Pos 3 “ Bumi Sarasah "– Basecamp


Keesokan paginya sekitar pukul 09:00 wib kami pun melanjutkan perjalanan turun lagi dan lagi karena terlalu santuy kami pun sampai di Basecamp selepas Magrib. Bang Andri pun sampai mengirim pesan menanyakan keberadaan kami wajar saja beliau cemas karna estimasi yang kami bilang ke Bang Andri 4 hari sedangkan kami menghabiskan waktu 5 hari di talamau kami juga tidak bisa memberi info ke bang Andri karena HP kami semuanya lowbet.

Perjalanan ini tak akan terlupakan, perjalanan terpanjang yang pernah aku lalui bersama teman-teman yang kocak yang selalu ada saja tingkah laku dan kekonyolan yang membuat kami tertawa lepas, goyang pacet yang tiba-tiba saja muncul karena di perjalanan selalu saja ada pacet yang menempel di kaki, team yang kompak dan tersantuy selama pendakian, pengalaman baru dan teman baru lagi, Terima kasih kalian luar biasa sampai jumpa di pendakian selanjutnya genk pacetttt J 


Sekian cerita pengalaman mendaki ke Gunung Talamau - Atap Sumbar 2.982 Mdpl, Terima Kasih Semesta, Terima Kasih Talamau, Terima Kasih Kalian, Salam Lestari ~ @poetrywulan

Video Perjalanan nya bisa liat di sini ya guys :
https://www.youtube.com/watch?v=yjaTN-9xf4Q&t=18s





 









 
 


Pendakian Gunung Talang Sumbar - Kembali mendaki :)

  Setelah sekian purnama , yeah finally kembali mendaki :) setelah 2 tahun vakum mendaki dikarenakan yeah u know lah , corona .. corona .......