Senin, 28 Januari 2019

Solo Travelling Banda Aceh & Sabang




     Dari Sabang sampai merauke, berjajar pulau-pulau ..
    Sambung menyambung menjadi satu, itulah indonesia ..

Yeah lagu yang sering kita nyanyian waktu masih duduk dibangku SD, Desember 2018 ini akhirnya bisa menginjakkan kaki di ujung barat indonesia ini, mungkin next bisa ke merauke hehhe Insya Allah, yups alhamdulillah akhir tahun ini salah satu bucket list tercoret lagi, di sini aku mau berbagi sedikit cerita tentang perjalanan solo travelling kemarin ke Banda aceh & Sabang.

Berawal dari cuti bersama Natal & Tahun Baru dari kantor maka aku putuskan untuk solo traveling ke Aceh, solo travelling ke suatu tempat kadang menjadi pilihan karna mengajak teman-teman kadang waktunya sering ga pas.


Singkat cerita pada tanggal 23 Des aku sampai di bandara sultan iskandar muda Banda Aceh, kemudian dari bandara aku melanjutkan perjalanan ke pelabuhan ulee lheue untuk menyebarang ke sabang, dari  bandara ke pelabuhan kalian bisa menyewa taxi atau naik bus bandara yang terletak diluar bandara, Alhamdulillah pada saat itu ada ojek grab yang lewat setelah mengantarkan penumpang nya kebandara dengan celetuk aku langsung bilang ojek grab tersebut bang boleh numpang gak sampai kedepan hehehe, dan abang gojek tersebut pun mengiyakan assyikkkkkk ga jadi deh gue jalan kaki sampai kedepan, sesampainya didepan abang gojek ini menanyakan aku mau pergi kemana, saya mau ke pelabuhan ulee lheue bang, ya udah kak order saya aja,singkat cerita aku pun diantar dengan abang gojek tersebut ke pelabuhan ulee lheue dengan membayar Rp. 1, menggunkan aplikasi OVO hahhaha rejeki anak sholeh ya, dan sepanjang jalan menuju pelabuhan abang gojek tersebut pun bercerita sedikit tentang kota Banda Aceh ini duh ramah nya ….   





Sesampainya aku dipelabuhan ulee lheue ini sudah banyak orang-orang mengantri untuk membeli tiket, ada dua transportasi untuk bisa sampai di pulau weh ini yaitu Kapal Cepat (45 Menit) & Kapal Lambat (2 Jam) , awalnya ingin mengambil kapal cepat supaya cepat sampai disabang tapi sayang tiket kapal cepat nya sudah habis, aku pun mengantri untuk membeli tiket kapal lambat, sebaiknya datang lebih cepat ke pelabuhan apalagi saat long weekend, sambil mengantri aku pun menghubungi kenalan yang ada di Banda Aceh ini namanya kak Nurul dia asli orang aceh, dikenali dari teman juga sih. Tak berapa lama kak Nurul pun datang dan dia menunggui aku sambil mengatri membeli tiket, setelah tiket didapat kak Nurul mengajak aku ke taman blang padang untuk sembari mencari makan siang, nama tempatnya hampir mirip kampung halaman gue Belakang Padang hehhee, ditaman tersebut banyak sekali orang-orang berjualan sama persis di alun-alun engku putri batam gitu banyak bazar makanan, setelah perut terisi kami pun kembali lagi ke pelabuhan karna kapal ku akan segera berangkat, kak nurul mengantarkan ku sampai didepan pintu masuk kapal dan kami pun berpisah sedih ya kak singkat banget ketemunya setelah selfie bareng aku pun masuk kedalam kapal dan mencari tempat duduk.  



Kapal lambat ini sama persis seperti kapal roro kalo kita mau menyebrang ke pulau bintan yang mengangkut kendaraan – kendaraan, didalam kapal pun aku mendapatkan teman hahahaha solo traveler itu ga sendiri juga kok malah kita bisa mendapatkan teman dari berbagai daerah loh, 2 jam kemudian kapal pun merapat di pelabuhan Balohan Sabang yeahhhhh akhirnya aku sampai di kota Sabang, Alhamdulillah. Otak pun mulai berfikir bagaimana aku harus bisa sampai di hotel sedangkan letak pelabuhan ke penginapan lumayan jauh, aku mencoba bertanya kepada salah seorang supir angkot, pak berapa ya untuk ke daerah pantai iboih ?? 130 neng jauh soalnya waduh menurut ku cukup mahal kalo untuk ukuran angkot, kemudian aku mulai bertanya untuk menyewa sepeda motor 150 rb neng perhari wew mahal coy untuk ukuran backpacker gembel kek gueeee, 100 deh pak 100 ya, bapak tersebut pun tidak ingin mengurangi 150 dek karna ini musim liburan kalo hari biasa katanya cukup 100 rb. Aduh jadi bingung ya , kaki ku terus melangkah keluar dari arah pelabuhan, aku akhirnya ikut mobil travel dan turun di kota sesampainya didaerah kota aku pun menghubungi seorang teman kenalan dari teman juga sih hehhe, dan dia pun menjemput aku dan mengantarkan ku sampai di titik nol kilometer indonesia, wagelaseeehhhhhh akhirnya langkah ku sampai di ujung indonesia bagian barat, Alhamdulilah….  

Sunset Di ujung Barat Indonesia


Ditempat ini sungguh ramai sekali pengunjung nya jadi mesti kudu sabar kalo ingin berfoto dengan tulisan titik nol ini, karna tempat ini adalah tempat wajib yang mesti dikunjungi apabila sedang jalan-jalan di kota sabang ini, oh iya waktu itu aku mencoba bertanya soal sertifikat kalo sudah menginjakkan kaki di titik nol kalian bisa mendapatkan sertifikat ini tapi sayangnya aku tidak bisa mendapatkan sertifikat tersebut karna kata para pedagang disekitaran tugu ini mengatakan apabila ingin sertifat tersebut mesti datang ke kantor nya langsung yah sayang sekali posisi aku waktu itu sudah menjelang magrib otomatis kantor walikota sudah tutup kalo menunggu besok juga kantor akan tutup karena besok adalah hari natal, haftttt aku gagal mendapatkan sertifikat tersebut, hari sudah semakin gelap kami pun bergegas menuju hotel yang sudah terlebih dahulu aku booking ditraveloka, aku menginap didaerah pantai iboih aku menginap di Arpen Bungalow tapi karna aku datang check – in setelah magrib dan posisi kamar sudah full dan dari pihak hotel mengoper aku di hotel samping nya yaitu hotel jelita bungalow hmmmmm agak kesel sih awalnya kenapa tidak ada pemberitahuan sebelumnya pfftt.  




Malam itu bulan sangat terang, air laut sedang pasang dan suasana yang tidak begitu ramai dan membuat pikiran tenang, tiba- tiba teman mengirimkan sebuah pesan yang berisikan bahwa ada peringatan gelombang tinggi di perairan Sabang – Banda Aceh, oh no malam itu tiba-tiba menjadi malam yang mencekam, gelisah dan membuat ku tidak bisa tidur, karna pada hari itu juga sedang terjadi tsunami di daerah banten. Keesokan paginya hari begitu cerah, rasa gelisah tadi malam pun sirna begitu saja ketika aku membuka jendela kamar dan berhadapan langsung dengan bibir pantai, laut terlihat sangat biru dan cantik uuuggh cakeeepppp, setelah sarapan pagi aku pun bersiap-siap untuk snorkeling di pulau Rubiah, pulau rubiah ini terletak pas didepan pantai iboih ini sekitar 6 menitan menuju kesana by kapal perahu, oh iya apabila kalian ingin snorkeling/diving kalian bisa konfirmasi langsung dengan petugas hotelnya karna rata-rata hotel disini menyediakan jasa snorkeling/diving, waktu itu karna gue sendirian jadi gue sewa dari kapal dan guide snorkling nya private agak sedikit mahal jatuhnya, tapi gpp namanya juga liburan kapan lagi bisa snorkeling di ujung barat indonesia – sabang uyeaaahh, setelah snorkling gue pun mulai packing karna harus check-out sebelum jam 12, dan hari ini jadwal gue adalah mengexplore tempat-tempat kece yang ada disabang oh iya tapi kali ini gue ga sendirian dong, hari ini aku ditemani oleh seorang gadis sabang loh namanya cut dia yang akan nemeninin gue jalan-jalan hari ini yeee.






Sate Gurita

Tak berasa malam pun tiba, setelah puas seharian jalan-jalan, kulineran , cari buah tangan sampai sesi curhat hehe namanya juga wanita ckkckckc, cut pun mengantarkan ku pulang ke hotel dan ini menjadi malam terakhir gue di kota sabang hiks cepet banget waktu ini berlalu. Ke esokan paginya cut pun menjemputku di hotel dan mengantarkan ku ke pelabuhan Balohan untuk menyebrang ke Banda Aceh, ah 3H2M rasanya belum cukup masih banyak tempat yang belum terjamah disini insya Allah jika masih diberi kesempatan lagi masih ingin kembali kesabang lagi, pokoknya sabang salah satu tempat yang ramah buat solo travelling deh terima kasih sabang keindahan mu sangat luar biasa.


 
Sesampainya Aku di Banda Aceh dan aku masih punya waktu untuk mengexplore kota Serambi Mekkah ini karna aku akan mengambil bus malam untuk mengunjungi kakak ku didaerah Aceh Timur. Di Banda Aceh ini aku mengunjungi Mesjid Baiturrahman, Museum Tsunami , PLTD Kapal Apung & Kopi Solong, Kota Aceh ini sangat luar biasa, kerahmatamahan orang-orangnya, suasana islaminya menurut gue pengalaman yang diberikan benar-benar berbeda oh tentu sehari saja tidak cukup untuk menikmati kota Banda Aceh ini masih tersisa hasrat untuk mengelilingi dan mengetahui lebih jauh lagi tentang Aceh, terima kasih Aceh sampai jumpa di lain waktu :)




Pendakian Gunung Talang Sumbar - Kembali mendaki :)

  Setelah sekian purnama , yeah finally kembali mendaki :) setelah 2 tahun vakum mendaki dikarenakan yeah u know lah , corona .. corona .......