Haloha, ya ampuuuun udah lama
sekali tidak menulis guys ,kangeeen deh selagi banyak waktu senggang karena
efek dari virus corona ini jadi lebih banyak #dirumahaja.
Ok disini aku mau share pengalaman aku mendaki
ke Gunung Talamau, Gunung tertinggi di Sumatera Barat yang terletak di
Kabupaten Pasaman Barat dan termasuk dalam tipe gunung api tidak aktif. Ah sudah
hampir setahun gak menginjakkan kaki ke gunung membuat nyali ku sedikit ciut apa
mungkin kaki ini masih bisa melangkah di ketinggian, apalagi udah jarang sekali
olahraga, karena masih ada waktu beberapa minggu lagi aku pun pergunakan untuk
latihan fisik dengan jogging dikala senggang. Ok singkat cerita seperti nya Semesta pun mendukung perjalananku, aku mendapatkan harga tiket pesawat dengan
harga promo uwuwuuwuwu rejeki anak soleh ni hahhaha, tepat tanggal 28 Feb
2020 di jam 17.30 aku pun sampai di Bandara Internasional Minangkabau dan
dijemput dengan seorang sobat ambyar maaacih Angga .
Setelah selesai packing dan mengisi perut yang
kosong ini tepat pukul 22.30 wib kami pun memulai perjalanan menuju Pasaman
Barat dengan estimasi waktu 4 jam perjalanan menggunakan sepeda motor, kami
beranggotakan 3 laki-laki & 3 Wanita mereka berasal dari kota padang hanya
aku sendiri yang berasal dari luar padang. Kami
pun menerobos dinginnya malam itu dan dipertengahan perjalanan ban motor pulun & fadlan bocor karena pada waktu itu sudah larut malam dan sudah tidak ada
lagi bengkel yang buka kami pun memutuskan untuk bermalam didepan salah satu ruko
warga, gak syah yaaa kalo diperjalanan gak ada dramanya hahahha.
Singkat Cerita Tepat Pukul 11.00 Wib Hari Sabtu 29 Mar 2020 kami berenam pun sampai di Pos Gunung Talamau Via Desa Pinaga dirumah Bang Andri, Desa Pinaga adalah Desa terakhir sebelum melakukan pendakian, Oh iya rumah Bang Andri ini sekaligus Basecamp pendaftaran & informasi ya guys, nih buat kalian yang ada rencana ke Gunung Talamau untuk mendapatkan informasi lebih jelas bisa hubungi Bang Andri di no ini : 0823-8461-1115 dia adalah penanggung Jawab Gunung Talamau saat ini. Oh iya di Gunung Talamau ini semua barang bawaan termasuk logistik dihitung secara detail ya guys jadi seberapa banyak makanan yang kalian bawa dan sebanyak itu pula sampah yang harus kalian bawa turun, kalo tidak kalian akan disuruh mengambil sampah tersebut ke atas kembali, dan biaya pendaftaran kami keluarkan saat itu sekitar Rp.15.000/orang.
Gunung Talamau adalah Gunung
terbersih yang pernah aku daki, kenapa aku bilang
bersih karena hampir di jalur tidak pernah melihat sampah sedikit pun wow
apalagi aliran sungainya yang begitu
bersih dan jernih dan hutan-hutannya yang rapat dan
masih alami
membuat ku takjub atas kebersihannya dan Gunung Talamau ini
adalah pendakian terpanjang ku, awalnya kami mengira pendakian ini akan selesai dalam waktu 4 Hari
itu sudah santai ternyata kami salah kami pun menghabiskan waktu 5 Hari, Talamau
memang tidak terlalu tinggi dibandingkan Semeru & Kerinci tapi treknya
ulalalallala, karena setiap gunung memiliki
jalur dan tingkat kesulitan yang berbeda so jangan menganggap remeh ya guys.
1. Basecamp – Pos 1 “ Harimau Campo ”
( 710 MDPL )
Perjalanan kami mulai selepas
Bada Dzuhur setelah mendengar arahan dari Bang Andri pertualangan sesungguhnya
dimulai kami melakukan beberapa gerakan pemanasan sebelum melakukan pendakian
dan tidak luput kami pun berdoa untuk memulai perjalanan ini semoga perjalanan
kami pergi dan pulang dengan selamat, baru berjalan sekitar 20 menit kami pun
mendapat tumpangan mobil sampai di pintu masuk pendakian lumayan menghemat
waktu hehhehe kemudian kami pun
melanjutkan perjalanan lagi dengan bermodalkan peta yang diberi oleh Bang Andri
di basecamp tadi, kami menemukan spot ditepi sungai awalnya mau istirahat
untuk makan siang saja tapi karena terlalu santuy selepas makan siang kami pun
tertidur ditepi sungai suasana mendukung sih hehehhe alhasil jam 16:00 wib kami
baru melanjutkan perjalanan kembali, padahal target kami akan bermalam di pos 2
karena waktu sudah menunjukan pukul 18:00 dan tidak boleh berjalan saat malam
hari kami pun memutuskan untuk bermalam di pos 1 “ Harimau Campo ”.
2. Pos 1 “ Harimau Campo ” ( 710 MDPL
) – Pos 2 “ Rindu Alam ” ( 1.100 MDPL )
Keesokan paginya setelah sarapan,
packing- packing kembali, joget-joget tiktok hhahaha kami pun melanjutkan kembali
perjalanan ini di sini kami masih melewati perkebunan warga sampai lah kita
memasuki hutan yang lebat dan banyak jalur yang membuat kami bingung dan kami
pun meraba-raba sambil melihat peta karena minim sekali panah arah
yang menunjukan jalan, target kami akan bermalam di pos 3 “ Bumi Sarasah ”, lagi dan lagi karena
terlalu santuy tepat pukul 16:00 kami memutuskan untuk bermalam di pos 2 “
Rindu Alam ” karena treknya sangat panjang dan melelahkan karena apabila kami melanjutkan perjalanan akan kemalaman
sampai di Pos 3 jadi kami memutuskan untuk bermalam di Pos 2 saja dan ternyata
benar saja selepas magrib hujan pun turun apabila kami tetap ngotot melanjutkan
perjalanan alhasil kami semua kehujanan. Di Pos Rindu Alam ini kalian akan
mendengarkan suara alam yang begitu mempesona berbagai kicauan burung ada
disini pantas saja disebut Pos Rindu Alam yaaa, oh iya di Gunung Talamau ini jangan
takut kehabisan air guys karena di setiap pos di gunung ini selalu ada aliran
air sungai yang jernih dan kalian bisa langsung meminumnya, tidak banyak yang
bisa kami lakukan di pos 2 ini kami saling bertukar cerita lebih tepatnya sesi
curhat hahhahha sambil ditemanin secangkir kopi dan hujan pada malam itu.
Keesokan paginya di tenda para
lelaki heboh mereka tidak bisa tidur karena di
serang para tikus yang mau mencuri makanan alhasil tenda mereka pun ada sedikit bolong karena digigit tikus hahahahha, setelah packing dan sarapan kami pun melanjutkan
perjalanan kembali kali ini target kami akan bermalam di pos 5 “ Rajawali Putih
”. setengah perjalanan sambil menunggu Bada Dzuhur dan untuk makan siang
kami pun memutuskan beristirahat di Pos 3 “ Bumi Sarasah ” estimasi yang sangat
tepat sekali setiba nya kami di pos 3 hujan pun turun kami pun berteduh sambil
menunggu hujan reda sambil di temani sepasang burung gagak chacha &
chocho kami yang memberi nama mereka hahahaa.
Tepat pukul 15:00 kami
kembali melanjutkan perjalanan dan jalur pun semakin menanjak seperti memulai pendakian nanjak terusssssss, sungguh sangat melelahkan guys kami gak
yakin bisa sampai dipos 5 di perjalanan hujan pun turun lagi kami pun
bergegas mengeluarkan jas hujan masing-masing dan kembali berjalan lagi, karena
di perjalanan sangat dingin kami pun memutuskan untuk memasak air panas dan
mengisi perut agar kuat menjali hidup eh salah menjalani jalur yang panjang ini
hahahha. Sore itu cuaca sangat dingin dengan memakai jaket dan mantel kami
berlahan melanjutkan perjalanan kembali, kami pun memutuskan bermalam di pos 4 karena
dengan kondisi sedingin ini untuk melanjutkan ke pos 5 itu hal yang terlalu
memaksa bisa jadi diantara kami bisa terkena Hyportermia. Tepat selepas magrib kami sampai di
Pos 4 dan para lelaki pun bergegas mendirikan tenda dengan gesit. Malam itu di
Pos 4 sepanjang malam di temani dengan hujan tiada henti dan tidak banyak hal
yang bisa dilakukan karena seharian berjalan dan kehujanan membuat kami
tertidur cepat pada malam itu.
4. Pos 4 “ Paninjauan ” ( 2.500 mdpl )
– Puncak Tri Martha ( 2.982 MDPL )
Harapan mau summit subuh gugur guys
tenda lelaki di ganggu tikus lagi dan membuat mereka sulit tidur dengan nyenyak
hahhaha. kami pun mulai melanjutkan perjalanan menuju puncak sekitar pukul 07.00
wib dan cuaca masih sangat dingin kami pun menuju puncak dengan bekal 2 indomie
mentah dan sebotol teh panas, udah gak sempat mau masak-masak lagi. Genk
Pacet sudah siap menuju puncak walaupun
kesiangan hahaha tidak lupa kami pun berdoa sebelum melanjutkan perjalanan
menuju puncak. Tanjakan demi tanjakan kami lalui hingga sampai lah kami di pos
5 “ Rajawali Putih ” disini kalian bisa jumpai telaga yang sangat besar dengan
pemandangan yang cantik oh iya ada peraturan
umum disini, jangan lupa ucapkan salam ketika kita sampai disini, bukan masalah
mistis atau apapun itu sebagai tamu sudah sewajarnya kita mengucap salam yaa guys.
Di jalur menuju puncak
ini semakin menanjak dan banyak sekali batu-batu besar di sepanjang jalan jadi
kalian harus berhati – hati memanjatnya, dibalik batu ada batu lagi haft sungguh melelahkan PHP deh, tidak lama kemudian setelah pelan-pelan berjalan puncak mulai terlihat jelas kami pun semakin semangat untuk
terus melangkah, ketika melihat kubah masjid yang menjadi tanda puncak Gunung
Talamau dan
angga pun sudah sampai terlebih dahulu diatas aku pun semakin bersemangat. Akhirnya setelah
perjalanan panjang
atas izin yang Maha Kuasa kami berenam pun
sampai di puncak jam 10:00 wib. Sesampainya di puncak
tak lupa aku pun bersujud Syukur Ya
Allah terima
kasih atas segalanya,
aku pun berhasil menginjakan kaki di Gunung Talamau bersama teman-teman seperjuangan.
Setibanya di puncak kabut pun menyambut kami dan Angga pun bergegas mengumandangkan Azan dan tidak lama setelah itu cuaca pun cerah dan kami pun berfoto ria, puncak Tri Martha punya kami berenam kala itu tidak ada orang lain selain kami berenam. Diatas puncak konon katanya ada 13 telaga yang bisa kita lihat tapi hanya beberapa saja yang bisa kami lihat saat itu, tak terasa sudah hampir 1 jam kami berada di puncak kami pun melanjutkan perjalanan turun ke pos 4 untuk packing dan segera melanjutkan perjalanan turun. Di perjalanan turun di pos 3 kami memutuskan bermalam lagi apabila kami tetap melanjutkan perjalanan sampai turun ke Basecamp kami akan kemalaman sampai dibawah, akhirnya kami memutuskan mendirikan tenda di pos Bumi Sarasah akhirnya setelah 4 hari perjalanan kami pun berjumpa denga pendaki lainnya yang juga akan bermalam di pos ini mereka rombongan yang akan naik ke puncak.
Keesokan paginya sekitar pukul 09:00 wib kami pun melanjutkan perjalanan turun lagi dan lagi karena terlalu santuy kami pun sampai di Basecamp selepas Magrib. Bang Andri pun sampai mengirim pesan menanyakan keberadaan kami wajar saja beliau cemas karna estimasi yang kami bilang ke Bang Andri 4 hari sedangkan kami menghabiskan waktu 5 hari di talamau kami juga tidak bisa memberi info ke bang Andri karena HP kami semuanya lowbet.
Sekian cerita pengalaman mendaki ke Gunung Talamau - Atap Sumbar 2.982 Mdpl, Terima Kasih Semesta, Terima Kasih Talamau, Terima Kasih Kalian, Salam Lestari ~ @poetrywulan
Video Perjalanan nya bisa liat di sini ya guys :
https://www.youtube.com/watch?v=yjaTN-9xf4Q&t=18s