Selasa, 13 Desember 2022

Pendakian Gunung Talang Sumbar - Kembali mendaki :)

 

Setelah sekian purnama , yeah finally kembali mendaki :)
setelah 2 tahun vakum mendaki dikarenakan yeah u know lah , corona .. corona .... corona .
dan akhirnya ada kesempatan untuk mendaki lagi happy banget rasanya, setelah mengajukan cuti ke atasan dan di setujui, Let's Gooooo  ...

Pendakian kali ini aku akan ke Gunung Talang di daerah Solok Sumatera Barat dengan ketinggian 2.597 MDPL, yeah untuk kesekian kalinya kaki ini menginjakan lagi ke tanah minang yang kaya akan wisata alam nya, setelah mengabari teman-teman yang ada disana dan membuat planning dan kemudian mengwujudkannya, Alhamdulillah teman-teman disana menyambutnya dengan baik. 

Pada siang hari yang cerah tanggal 01 Maret 2022, yang seharusnya penerbangan ku pagi tapi ada perubahan dari maskapainya menjadi penerbangan siang tapi its okay semua berjalan dengan baik dan sesampainya dibandara aku pun sudah ditungguin dengan teman-teman ku yang sudah  2 tahun gak ketemu yeah akhirnya kita bisa trip bareng lagi hihi asyik, sambil menunggu teman yang satu lagi karna dia penerbangannya dari bandung, oh iya kita akan melakukan pendakian ke Gunung Talang berjumlah 4 orang, aku dari batam sendirian dan 3 orang temanku asli orang sini. 

Setelah semua sudah berkumpul dan mempersiapkan semua kebutuhan kita pun mulai berangkat, tujuan kita pertama akan camping di danau talang karna waktu tidak memungkinkan untuk mendaki di malam hari, jadi pendakian akan kita mulai keesokan harinya, perjalanan menuju ke danau talang ini memakan waktu kurang lebih 2 jam menggunakan sepeda motor, dan sesampainya kita di danau talang sekitar pukul 00:00 wib kita pun bergegas mendirikan tenda karna cuaca nya dingin banget, malam itu kita habiskan dengan bercengkrama melepas rindu, main game dan berteka- teki yang garing haha, pada malam itu langit cukup indah langit dipenuhi ribuan bintang-bintang ah pemandangan yang jarang terlihat di kota-kota besar hehe.

Keesokan harinya kita disuguhkan dengan pemandangan yang memanjakan mata, matahari yang mulai menampakan wujudnya ,kicauan burung-burung dan air danau yang tenang, ah pagi ku indah sekali waktu itu, setelah sarapan kita pun bergegas packing-packing untuk melanjutkan perjalanan ke kaki Gunung Talang, oh iya jarak dari danau talang ke kaki gunung nya tidak terlalu jauh ya kurang lebih hanya 20 menit saja, dengan jalanan yang berliku-liku, mesti hati-hati yaa karna jalannya lumayan curam, sesampainya di pintu gerbang pendakian kita pun mulai melakuan pendaftaran dan menentukan estimasi kapan akan turun, kita akan mendaki 2H1M, dan untuk biaya pendaftaran nya  Rp.10.000/orang dan apabila kalian ingin menggunakan jasa ojek akan dikenakan biaya Rp,10.000/orang, lumayan untuk menghemat waktu karna pintu masuk awal pendakian ini terletak di pos 2 oleh karena itu ojek hanya bisa sampai di pos 2 ini. 

Selepas Dzuhur pertualangan sesungguhnya pun dimulai dan tidak lupa untuk memanjatkan Doa, jalur pendakian kita mulai dengan melewati perkebunan warga yang luas dengan perjalanan yang datar dan sedikit menanjak, pendakian kita jalanin dengan santai dan tidak terburu-buru, sangking terlalu santuy nya yang harus nya estimasi sampai di cadas 2 jam lebih tapi tidak berlaku bagi kami hahaha, kita menghabiskan waktu kurang lebih 3 jam lebih untuk sampai di cadas, cadas adalah tempat area terakhir untuk mendirikan tenda dan lebih dekat untuk melakukan perjalanan menuju puncak dan pemandangan disini Masya Allah indah banget dan sudah ada musholla di area ini dan jangan takut untuk kekurangan air karna di tempat ini banyak banget sumber air nya. sekitar pukul 15.30 wib kita sampai di cadas dan bergegas mendirikan tenda karna gerimis nya semakin lebat, oh iya pada waktu itu hanya ada tenda kami saja yang berkemah di area cadas ini, wah serasa nyewa 1 gunung nih hihihi, gunung talang punya kami berempat waktu itu, karna pada waktu itu kita melakukan pendakian bukan dihari wekeend sehingga sangat jarang kita menjumpai pendaki lainnya. Malam itu tidak banyak kegiatan yang kita lakukan karna kita sudah kelelahan dijalur pendakian tadi karna sambil hujan-hujanan dan membuat kita tidur lebih awal.

Keesokan harinya kami pun melanjutkan perjalanan menuju puncak, oh iya diantara kami berempat cuma kami berdua saja yang melanjutkan perjalanan kepuncak, karna ipit dan arni lebih memilih untuk tinggal ditenda, setelah meninggalkan cadas, berjalan melewati hutan dan kemudian kita akan menjumpai jalanan hutan mati yang cukup luas kenapa disebut dengan hutan mati karna yang terlihat tinggal pohon nya saja tanpa ada daunnya, dibilang capek yaa capek pakai banget sudah sekitar 2 tahunan gak mendaki, sambil menghela nafas dan sesekali kami berenti untuk beristirahat, jalanan yang menanjak dengan jalur yang dipenuhi bebatuan kita harus extra hati-hati karna sempat beberapa kali aku terjatuh. yang katanya hanya cuma 1 jam menuju puncak tapi tidak bagi kami, kami menghabisakan waktu 2 jam untuk sampai dipuncak, itu semua tergantung kemampuan masing-masing yaa, dan akhirnya yeah kami pun sampai di puncak gunung talang dengan ketinggian 2.597 MDPL, dan ini adalah pengalaman pertama ku menginjakan kaki diatas puncak gunung talang ini, tapi bagi si pulun ini sudah kesekian kalinya dia kesini.

Bisa ngopi diatas puncak gunung itu rasanya ah mantap dan setelah puas menikmati suasana di atas puncak dan berfoto ria kami pun segera turun ke cadas, waktu berjalan dengan cepat ketika kita turun dari pada kita naik keatas haha, sesampainya di ditenda ipit dan arni sudah menyediakan untuk kita sarapan, setelah perut terisi kami pun berberes untuk segera turun ke basecamp, Alhamdulillah sekitar 2 jam kita pun sampai di pos 2 dan menghubungi ojek yang ada dibasecamp untuk menjemput kami.


 

Sekian pengalaman ku mendaki gunung talang via bukik bulek, sampai jumpa di perjalanan selanjutnya teman-teman :).

By : @poetrywulan

Senin, 21 Februari 2022

Welcome 2022


 

Hello...

Hi apa kabar my blog, sudah setahun ini aku gak nulis tentang perjalanan ku, yah karna di tahun 2021 ini aku nihil melakukan perjalanan alias stay at home karena corona yg tak kunjung berakhir, di bilang rindu ya rindu pakai banget lah pokoknya. gak berasa sekarang udah memasuki penghujung tahun 2021, cepat banget yaa kejam mata tau-tau nya sudah desember aja huhuhu.

Hi 2021, terima kasih yaa untuk tahun ini kau mengajarkan ku untuk menjadi kuat dan menjadi lebih dewasa lagi dalam menghadapi kehidupan yang fana ini hehehhe, menikmati hidup tanpa ada seseorang yg menyakiti, dan memperbaiki diri.

BTW, WELCOME 2022 

PLEASE BE A HAPPY YEAR :)

BISMILLAH 🙏

Selasa, 01 September 2020

Camping Ceria di Pemancingan Poyotomo – Bintan

    Pemancingan Poyotomo terletak tepat dibawah kaki gunung bintan, ditempat ini terdapat fasilitas untuk memancing dan menyewa tenda. Karena kami berencana akan trekking ke gunung bintan akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di area pemancingan poyotomo, karena lokasi gunung bintan tidak terlalu jauh dari area ini.  Waktu itu saya menyewa tenda ukuran kecil bisa untuk 2-3 orang dan hanya dikenakan biaya Rp.80.000 dapat tikar dan slepping bag. Oh iya masuk ke area pemancingan ini dikenakan biaya Rp. 10.000/orang dan kalian juga bisa membawa makanan/minuman dari luar karna kantin di area ini tutup sampai jam 18:00 wib.


   

    Kami memulai perjalanan dari pelabuhan Roro Tanjung uban menuju pemancingan poyotomo ini kami tempuh kurang lebih 1 jam perjalanan menggunakan sepeda motor. Membawa sepeda motor dari Batam mengunakan Kapal roro memakan waktu 1 jam perjalanan dan untuk biaya dikenakan sekitar Rp. 40.000 sudah termasuk motor & 1 orang, dan untuk 1 orangnya hanya Rp. 20.000/orang. 


    Camping Ceria di pemancingan poyotomo adalah pilihan yang tepat buat kalian yang rindu akan alam karena ditempat ini selain asri banget kemudian menyediakan pemandangan yang memanjakan mata yaitu berhadapan langsung pemandangan gunung bintan. Nah buat kalian yang mau datang ke pemancingan poyotomo ini bisa langsung booking di contact person nya No : 0811-7002-229 dan kalian bisa juga cek di Instagram nya langsung @pemancinganpoyotomo.


Dan Keesokan paginya traalalallallaaaa …………….

Zoooooonkkkkkk ~

 


 

Senin, 13 April 2020

Pendakian Ke Gunung Talamau, Atap Sumatera Barat 2.982 Mdpl




Haloha, ya ampuuuun udah lama sekali tidak menulis guys ,kangeeen deh selagi banyak waktu senggang karena efek dari virus corona ini jadi lebih banyak #dirumahaja. 

Ok disini aku mau share pengalaman aku mendaki ke Gunung Talamau, Gunung tertinggi di Sumatera Barat yang terletak di Kabupaten Pasaman Barat dan termasuk dalam tipe gunung api tidak aktif. Ah sudah hampir setahun gak menginjakkan kaki ke gunung membuat nyali ku sedikit ciut apa mungkin kaki ini masih bisa melangkah di ketinggian, apalagi udah jarang sekali olahraga, karena masih ada waktu beberapa minggu lagi aku pun pergunakan untuk latihan fisik dengan jogging dikala senggang. Ok singkat cerita seperti nya Semesta pun mendukung perjalananku, aku mendapatkan harga tiket pesawat dengan harga promo uwuwuuwuwu rejeki anak soleh ni hahhaha, tepat tanggal 28 Feb 2020 di jam 17.30 aku pun sampai di Bandara Internasional Minangkabau dan dijemput dengan seorang sobat ambyar maaacih Angga .

Setelah selesai packing dan mengisi perut yang kosong ini tepat pukul 22.30 wib kami pun memulai perjalanan menuju Pasaman Barat dengan estimasi waktu 4 jam perjalanan menggunakan sepeda motor, kami beranggotakan 3 laki-laki & 3 Wanita mereka berasal dari kota padang hanya aku sendiri yang berasal dari luar padang. Kami pun menerobos dinginnya malam itu dan dipertengahan perjalanan ban motor pulun & fadlan bocor karena pada waktu itu sudah larut malam dan sudah tidak ada lagi bengkel yang buka kami pun memutuskan untuk bermalam didepan salah satu ruko warga, gak syah yaaa kalo diperjalanan gak ada dramanya hahahha.



Singkat Cerita Tepat Pukul 11.00 Wib Hari Sabtu 29 Mar 2020 kami berenam pun sampai di Pos Gunung Talamau Via Desa Pinaga dirumah Bang Andri, Desa Pinaga adalah Desa terakhir sebelum melakukan pendakian, Oh iya rumah Bang Andri ini sekaligus Basecamp pendaftaran & informasi ya guys, nih buat kalian yang ada rencana ke Gunung Talamau untuk mendapatkan informasi lebih jelas bisa hubungi Bang Andri di no ini : 0823-8461-1115 dia adalah penanggung Jawab Gunung Talamau saat ini. Oh iya di Gunung Talamau ini semua barang bawaan termasuk logistik dihitung secara detail ya guys jadi seberapa banyak makanan yang kalian bawa dan sebanyak itu pula sampah yang harus kalian bawa turun, kalo tidak kalian akan disuruh mengambil sampah tersebut ke atas kembali, dan biaya pendaftaran kami keluarkan saat itu sekitar Rp.15.000/orang. 

Gunung Talamau adalah Gunung terbersih yang pernah aku daki, kenapa aku bilang bersih karena hampir di jalur tidak pernah melihat sampah sedikit pun wow apalagi aliran sungainya yang begitu bersih dan jernih dan hutan-hutannya yang rapat dan masih alami membuat ku takjub atas kebersihannya dan Gunung Talamau ini adalah pendakian terpanjang ku, awalnya kami mengira pendakian ini akan selesai dalam waktu 4 Hari itu sudah santai ternyata kami salah kami pun menghabiskan waktu 5 Hari, Talamau memang tidak terlalu tinggi dibandingkan Semeru & Kerinci tapi treknya ulalalallala, karena setiap gunung memiliki jalur dan tingkat kesulitan yang berbeda so jangan menganggap remeh ya guys. 


1.  Basecamp – Pos 1 “ Harimau Campo ” ( 710 MDPL ) 



Perjalanan kami mulai selepas Bada Dzuhur setelah mendengar arahan dari Bang Andri pertualangan sesungguhnya dimulai kami melakukan beberapa gerakan pemanasan sebelum melakukan pendakian dan tidak luput kami pun berdoa untuk memulai perjalanan ini semoga perjalanan kami pergi dan pulang dengan selamat, baru berjalan sekitar 20 menit kami pun mendapat tumpangan mobil sampai di pintu masuk pendakian lumayan menghemat waktu hehhehe kemudian  kami pun melanjutkan perjalanan lagi dengan bermodalkan peta yang diberi oleh Bang Andri di basecamp tadi, kami menemukan spot ditepi sungai awalnya mau istirahat untuk makan siang saja tapi karena terlalu santuy selepas makan siang kami pun tertidur ditepi sungai suasana mendukung sih hehehhe alhasil jam 16:00 wib kami baru melanjutkan perjalanan kembali, padahal target kami akan bermalam di pos 2 karena waktu sudah menunjukan pukul 18:00 dan tidak boleh berjalan saat malam hari kami pun memutuskan untuk bermalam di pos 1 “ Harimau Campo ”.  






2.  Pos 1 “ Harimau Campo ” ( 710 MDPL ) – Pos 2 “ Rindu Alam ” ( 1.100 MDPL )



Keesokan paginya setelah sarapan, packing- packing kembali, joget-joget tiktok hhahaha kami pun melanjutkan kembali perjalanan ini di sini kami masih melewati perkebunan warga sampai lah kita memasuki hutan yang lebat dan banyak jalur yang membuat kami bingung dan kami pun meraba-raba sambil melihat peta karena minim sekali panah arah yang menunjukan jalan, target kami akan bermalam di pos 3   “ Bumi Sarasah ”, lagi dan lagi karena terlalu santuy tepat pukul 16:00 kami memutuskan untuk bermalam di pos 2 “ Rindu Alam ” karena treknya sangat panjang dan melelahkan karena apabila  kami melanjutkan perjalanan akan kemalaman sampai di Pos 3 jadi kami memutuskan untuk bermalam di Pos 2 saja dan ternyata benar saja selepas magrib hujan pun turun apabila kami tetap ngotot melanjutkan perjalanan alhasil kami semua kehujanan. Di Pos Rindu Alam ini kalian akan mendengarkan suara alam yang begitu mempesona berbagai kicauan burung ada disini pantas saja disebut Pos Rindu Alam yaaa, oh iya di Gunung Talamau ini jangan takut kehabisan air guys karena di setiap pos di gunung ini selalu ada aliran air sungai yang jernih dan kalian bisa langsung meminumnya, tidak banyak yang bisa kami lakukan di pos 2 ini kami saling bertukar cerita lebih tepatnya sesi curhat hahhahha sambil ditemanin secangkir kopi dan hujan pada malam itu. 
 



3.  Pos 2 “ Rindu Alam ” ( 1.100 MDPL )   Pos 4 “ Paninjauan ” ( 2.500 MDPL )


Keesokan paginya di tenda para lelaki heboh mereka tidak bisa tidur karena di serang para tikus yang mau mencuri makanan alhasil tenda mereka pun ada sedikit bolong karena digigit tikus hahahahha, setelah packing dan sarapan kami pun melanjutkan perjalanan kembali kali ini target kami akan bermalam di pos 5 “ Rajawali Putih ”. setengah perjalanan sambil menunggu Bada Dzuhur dan untuk makan siang kami pun memutuskan beristirahat di Pos 3 “ Bumi Sarasah ” estimasi yang sangat tepat sekali setiba nya kami di pos 3 hujan pun turun kami pun berteduh sambil menunggu hujan reda sambil di temani sepasang burung gagak chacha & chocho kami yang memberi nama mereka hahahaa.


Tepat pukul 15:00 kami kembali melanjutkan perjalanan dan jalur pun semakin menanjak seperti memulai pendakian nanjak terusssssss, sungguh sangat melelahkan guys kami gak yakin bisa sampai dipos 5 di perjalanan hujan pun turun lagi kami pun bergegas mengeluarkan jas hujan masing-masing dan kembali berjalan lagi, karena di perjalanan sangat dingin kami pun memutuskan untuk memasak air panas dan mengisi perut agar kuat menjali hidup eh salah menjalani jalur yang panjang ini hahahha. Sore itu cuaca sangat dingin dengan memakai jaket dan mantel kami berlahan melanjutkan perjalanan kembali, kami pun memutuskan bermalam di pos 4 karena dengan kondisi sedingin ini untuk melanjutkan ke pos 5 itu hal yang terlalu memaksa bisa jadi diantara kami bisa terkena Hyportermia. Tepat selepas magrib kami sampai di Pos 4 dan para lelaki pun bergegas mendirikan tenda dengan gesit. Malam itu di Pos 4 sepanjang malam di temani dengan hujan tiada henti dan tidak banyak hal yang bisa dilakukan karena seharian berjalan dan kehujanan membuat kami tertidur cepat pada malam itu.

4.  Pos 4 “ Paninjauan ” ( 2.500 mdpl ) – Puncak Tri Martha ( 2.982 MDPL )

Harapan mau summit subuh gugur guys tenda lelaki di ganggu tikus lagi dan membuat mereka sulit tidur dengan nyenyak hahhaha. kami pun mulai melanjutkan perjalanan menuju puncak sekitar pukul 07.00 wib dan cuaca masih sangat dingin kami pun menuju puncak dengan bekal 2 indomie mentah dan sebotol teh panas, udah gak sempat mau masak-masak lagi. Genk Pacet  sudah siap menuju puncak walaupun kesiangan hahaha tidak lupa kami pun berdoa sebelum melanjutkan perjalanan menuju puncak. Tanjakan demi tanjakan kami lalui hingga sampai lah kami di pos 5 “ Rajawali Putih ” disini kalian bisa jumpai telaga yang sangat besar dengan pemandangan yang cantik oh iya ada peraturan umum disini, jangan lupa ucapkan salam ketika kita sampai disini, bukan masalah mistis atau apapun itu sebagai tamu sudah sewajarnya kita mengucap salam yaa guys. 



Di jalur menuju puncak ini semakin menanjak dan banyak sekali batu-batu besar di sepanjang jalan jadi kalian harus berhati – hati memanjatnya, dibalik batu ada batu lagi haft sungguh melelahkan PHP deh, tidak lama kemudian setelah pelan-pelan berjalan puncak mulai terlihat jelas kami pun semakin semangat untuk terus melangkah, ketika melihat kubah masjid yang menjadi tanda puncak Gunung Talamau dan angga pun sudah sampai terlebih dahulu diatas aku pun semakin bersemangat. Akhirnya setelah perjalanan panjang atas izin yang Maha Kuasa kami berenam pun sampai di puncak jam 10:00 wib. Sesampainya di puncak tak lupa aku pun bersujud Syukur Ya Allah terima kasih atas segalanya, aku pun berhasil menginjakan kaki di Gunung Talamau bersama teman-teman seperjuangan.




Setibanya di puncak kabut pun menyambut kami dan Angga pun bergegas mengumandangkan Azan dan tidak lama setelah itu cuaca pun cerah dan kami pun berfoto ria, puncak Tri Martha punya kami berenam kala itu tidak ada orang lain selain kami berenam. Diatas puncak konon katanya ada 13 telaga yang bisa kita lihat tapi hanya beberapa saja yang bisa kami lihat saat itu, tak terasa sudah hampir 1 jam kami berada di puncak kami pun melanjutkan perjalanan turun ke pos 4 untuk packing dan segera melanjutkan perjalanan turun. Di perjalanan turun di pos 3 kami memutuskan bermalam lagi apabila kami tetap melanjutkan perjalanan sampai turun ke Basecamp kami akan kemalaman sampai dibawah, akhirnya kami memutuskan mendirikan tenda di pos Bumi Sarasah akhirnya setelah 4 hari perjalanan kami pun berjumpa denga pendaki lainnya yang juga akan bermalam di pos ini mereka rombongan yang akan naik ke puncak.


5.  Pos 3 “ Bumi Sarasah "– Basecamp


Keesokan paginya sekitar pukul 09:00 wib kami pun melanjutkan perjalanan turun lagi dan lagi karena terlalu santuy kami pun sampai di Basecamp selepas Magrib. Bang Andri pun sampai mengirim pesan menanyakan keberadaan kami wajar saja beliau cemas karna estimasi yang kami bilang ke Bang Andri 4 hari sedangkan kami menghabiskan waktu 5 hari di talamau kami juga tidak bisa memberi info ke bang Andri karena HP kami semuanya lowbet.

Perjalanan ini tak akan terlupakan, perjalanan terpanjang yang pernah aku lalui bersama teman-teman yang kocak yang selalu ada saja tingkah laku dan kekonyolan yang membuat kami tertawa lepas, goyang pacet yang tiba-tiba saja muncul karena di perjalanan selalu saja ada pacet yang menempel di kaki, team yang kompak dan tersantuy selama pendakian, pengalaman baru dan teman baru lagi, Terima kasih kalian luar biasa sampai jumpa di pendakian selanjutnya genk pacetttt J 


Sekian cerita pengalaman mendaki ke Gunung Talamau - Atap Sumbar 2.982 Mdpl, Terima Kasih Semesta, Terima Kasih Talamau, Terima Kasih Kalian, Salam Lestari ~ @poetrywulan

Video Perjalanan nya bisa liat di sini ya guys :
https://www.youtube.com/watch?v=yjaTN-9xf4Q&t=18s





 









 
 


Pendakian Gunung Talang Sumbar - Kembali mendaki :)

  Setelah sekian purnama , yeah finally kembali mendaki :) setelah 2 tahun vakum mendaki dikarenakan yeah u know lah , corona .. corona .......